Kamis, 22 Oktober 2009

TURIN, KOMPAS.com - Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, mengaku lelah selalu dijadikan andalan untuk menutupi bobroknya pertahanan Juventus. Ia pun mendesak tim untuk memperbaiki koordinasi lini belakang.

Pernyataan Buffon mengacu pada duel versus Maccabi Haifa dalam lanjutan babak penyisihan Liga Champions, Rabu (21/10). Saat itu, Juventus berhasil unggul 1-0 berkat gol Girgio Chiellini di menit ke-47. Namun, di menit-menit akhir, barisan bek Juventus lengah sehingga lawan nyaris menyamakan kedudukan. Untung, Buffon sukses mengamankan gawangnya.

Buffon mengaku senang, aksinya telah mengamankan tiga angka untuk "Si Nyonya Tua". Namun, menurutnya, tim tak selalu bisa mengandalkan dirinya. Meski ingin, ia tak bisa selalu tampil bagus dan menyelamatkan tim dari kekalahan.

"Memberikan kiper hadiah dan tepuk tangan berarti memberikannya sekali-sekali. Aku harap aku selalu pantas (mendapat sanjungan itu). Dalam pertandingan Liga Champions, normal bahwa lawan memiliki beberapa kesempatan. Namun, yang harus kami hindari adalah peluang-peluang di menit ke-90+3," lanjutnya.

Meski begitu, secara umum, ia puas dengan kinerja tim dalam skema 4-2-3-1. Menurutnya, pola ini cukup menambah kemampuan bertahan Juventus. Hanya saja, Juventus masih perlu adaptasi untuk meningkatkan produktivitas gol dalam pola ini.

"Juventus mencoba sebuah sistem bermain baru yang meungkin memberikan kami keamanan lebih di belakang dengan dukungan (gelandang bertahan) Momo Sissoko dan Felipe Melo melindungi kami," jelas Buffon.

"Nyatanya, kami harus meningkatkan serangan kami lebih baik. Namun, kami mampu menciptakan sejumlah peluang dan sejauh ini berjalan baik," lanjutnya.

Sementara itu, penyerang David Trezeguet yang dipasang sebagai penyerang tunggal dalam pertandingan itu juga mengaku masih beradaptasi dengan skema itu. Namun, ia yakin, Juventus akan segera menyesuaikan diri dengan skema itu dan meningkatkan kualitas serangan.

"Kami belum seratus persen puas dengan rencana serangan kami. Kami masih tidak mencetak cukup (banyak) gol dan tidak mapan dengan taktik pertahanan," ujar Trezeguet.

"Masih banyak kerja yang harus diselesaikan. Namun, kami bisa meningkat. Sementara, kami bahagia dengan kemenangan ini karena (kemenangan) sempat hilang (dari Juventus)," tambahnya.

Sebelum mengalahkan Maccabi Haifa, Juventus tercatat tak pernah menang lima pertandingan terakhir, termasuk ketika bermain imbang 0-0 dengan Bayern Muenchen dalam lanjutan babak penyisihan Liga Champions, 30 September silam. (FBI)

SUMBER : http://bola.kompas.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar